Langsung ke konten utama

Postingan

Unggulan

Kepergian Marco dan Hal-Hal di Sekitarnya

MARCO mati pagi itu, hari ke-9 di bulan Februari 2022, satu jam sebelum azan Subuh terdengar, ketika udara pagi masih terasa jernih dan suara orang mengaji dari toa musola merecoki kesunyian. Istri saya mendapati tubuhnya tergeletak tak bergerak di dalam kandang. Kepalanya bersender pada wadah air, dengan posisi kaki depan seolah habis mengejang. Dari mulutnya menampakkan buih liur berwarna keruh bercampur darah. Bercak-bercak merah tercecer di alas kandang, masih terlihat encer dan tampak masih segar—menandakan ia belum terlalu lama meregang nyawa.             Kematian selalu saja penuh ketakterdugaan. Kami, saya dan istri, tentu saja tak menyangka kucing yang sudah dua tahun kami rawat dengan sepenuh kasih sayang itu bakal pergi lebih cepat dari yang kami bayangkan. Dari beberapa artikel yang kami baca, kucing Anggora bisa bertahan hidup sampai setidaknya tujuh tahun. Dari situlah kami lantas meyakini bahwa Marco dan Jenny, satu k...

Postingan Terbaru

Yang Tinggal Hanyalah Kata: Pujian dan Kutukan untuk Puisi Koran

TENTANG HAIKU: SUNYI ITU, INGATAN ITU, AIRMATA ITU…

MENDERITA PADA MASA TUA

Di Semarang, Buku-Buku Bekas Itu…